Tuesday, December 28, 2010

Bertemu Cintaku..


Berbunga-bunga hatiku kini.. Apabila hati yang keliru, hati yang sentiasa diselubungi perasaan takut mengecewakan dan dikecewakan, akhirnya kini telah bertemu dengan jawapan yang dicarinya.. 
Benar Kunci hati adalah kejujuran.. Buat apa kita mahu takut untuk bersuara dengan jujur kan? Kerana kejujuran itu telah menuntun kami kearah yang sangat indah..     ".....Kami?" 


Ya, "kami" :) Kebahagiaan dia, adalah kebahagiaan ku.. Senyumannya adalah pemancar senyuman buatku.. Tangisannya adalah kesedihan untuk ku.. dialah insani yang menghiasi jalan2 ku kini.. insan yang sudi memberiku jalan untuk ku redah masa hadapan ku penuh yakin.. 


Bermulanya dulu, kau melihatku dari jauh.. keletahku memuji, memuja kekasih lamaku.. 
dan setiap ayat2 ku kau puji.. 


Ku melihat dirimu.. sebagai salah seorang rakan fb ku.. :)
perkenalan yg penuh dgn tertwa dan perkongsian demi perkongsian yang tercetus.. 
kau melihatku dari sudut pandanganmu sendiri.. manakala aku hanya memandangmu dari jauh..
kerana hanya itu yang ku mampu.. ku senyum memuji wajah anggunmu.. 


Suatu masa, aku ditakdirkan mengalami kepayahan.. ku terpaksa jua hadapi perpisahan.. dan perpisahan itu di tambahkan lagi dengan kehadiran insan yang hanya ingin bermain dengan perasaanku.. akhirnya ku terpaksa jua sendiri.. bersendiri melalui kekosongan kehidupan ini.. 


Memang terus terang tidak ku nafikan.. ramai yang hadir.. memberiku harapan, dan mengharapkan ku.. tetapi sukar ku buka hati ini untuk sesiapapun.. bukan kerana merajuk.. apetah lagi untuk ku tunjuk ego ku.. saat itu, memang tiada apa ku harapkan lagi.. ku hanya ingin mencari diri ku sendiri..


Hinggalah hatiku dpertemukan dgn hatinya.. yang membawaku perasaan.. yang menjalinkan jiwaku dengan kasih sayang.. :) jenuh jua dia menyunting lagu2 indah untuk ku.. dengan harapan ku akan fahami erti hatinya.. namun, ku hanya melayan seakan-akan tiada apa yang berlaku.. ku tahu kau bukan mengharapkan ku seperti yang lain.. kerana dirimu miliki sesuatu yang ku mahu.. namun, ku tidak pernah melafazkan.. selagi perasaan itu belum benar2 jelas kelihatan..


Kerana itulah sayang.. ku tanya dirimu, "selesakah.. dirimu dsaat ku memanggilmu dengan panggilan 'sayang'?" kerana ku mahu kau tahu apa yang ku lakarkan di atas lembaran cinta yang ku hamparkan buatmu di pinggir hati ini.. 
dan mula pada saat itu, ku ukir namamu d lapangan dada diari ku.. dan ku mahu kau memberiku kunci hatimu.. agar dirimu tahu isi diariku ini.. dari situlah, wujudnya detik pertama cintaku menyala.. dan menerimamu sebagai seorang kekasih yang ku pilih.. dengan keterbukaan hatiku ini, jiwaku menerimamu seadanya.. 


Sayangku, dirimulah insan yang menyempurnakan cintaku.. 


Bagai gamabaran cinta di atas.. lensa tanpa buku, ia hanya satu lensa bulatan yang tiada apa-apa.. 
Namun, apabila ada panahan cahaya, dan 2 lembaran hati yang terbuka, maka terlakarlah bentuk sekeping hati yang menggabungkan 2 lembaran itu.. inilah yang dinamakan cinta.. 2hati menjadi satu.. 

Sayang, sekali lagi ku lafazkan.. sesungguhnya, ku amat mencintaimu..


Insan yang sentiasa mengingatimu,
       azam zainal arif
     29 Disember 2010  1411
     23 Muharram 1432

Dirimu untukku.. Selamanya


Bingkisan irama sang pencinta buat permaisurinya... 


Semoga sahaja kehadiran cinta yang ikhlas ini akan di sinari dengan cahaya kebahagiaan yang berpanjangan dan kekal selamanya hingga ke pintu Syurga.. <3 <3 <3 Thanks to her yang sudi menjadi teman buat menghiasi perjalanan di hadapanku.. Semoga kita akan bahagia bersama selalu sayang..


Cara perkenalan, jodoh pertemuan semua adalah perancanganNya.. Dia berhak menentukan kita untuk siapa dan siapa untuk kita.. 


Baby, dd bahagia dengan kehadiran baby kedalam ruangan hidup dd.. :) thanks kerana berterus terang melafazkan perasaanmu.. dd bukan jual mahal sebelum nie.. tp dd xmahu bermain dengan perasaan sendiri.. 
Andai jodoh kita adalah untuk bersama, akan dd sempurnakan permohonan ini, hanya dalam doa2 dd pd Allah.. 
Dd akan cube hindari janji kosong selagi baby belum dd ijab kabulkan sebagai isteri.. 
dan dd akan pastikan baby selamat dsepanjang waktu baby dd nobatkan sebagai kekasih.. 
serta akan dd jadikan baby sebagai teman, sahabat, kekasih dan kawan dd dsepanjang perhubungan kita ini.. 


semoga baby bahagia menjadi yang tersayang buat dd.. :)


                                    




                                                                                                Yang selamanya akan ikhlas menyayangimu,
                                                         azam zainal arif
                                                         29-12-2010, 0932
                                                         23 Muharram 1432

Monday, December 27, 2010

Kata

satu kata, belum tentu satu hati,,
satu rasa, belum tentu satu asa..
satu arah, belum tentu satu tujuan,,
jika tak ada rasa saling mengerti untuk memahami
tak kan pernah menjadi satu
dan hanya akan menyakiti..

tinggi hati merasa benar,,
jauhkan ego ketika ingin menang,
diam mungkin lebih baik (untuk saat itu)
katakan lah,, jika tidak ingin menjadi bom waktu,,

rasa dalam hati tak bisa di pendam,,
diungkapkan hanya jadi salah faham,,
hati ini tak lagi bisa mendendam,,
kaikhlasan diri yang dapat meredam..

semarah dan semurka nya aku,,
tetap tak bisa tuk membenci dirimu..

Diam



Ketika waktu mengharuskanmu untuk berhenti melangkah, cobalah untuk mengikuti di setiap alurnyaBerikan sedikit ruang untuk sejenak berfikir. terkadang, kesendirian dan mengalah akan memberikan solusi baik untuk langkahmu ke depan. Hidup ini tidak selamanya berjalan sesuai dengan keinginanmu. Tapi percayalah, rencana Tuhan lebih baik dari apapun. Takdir dan perjalanan hidup yang sudah ditempuh selama hidupmu, itu semua pasti ada maksud dan tujuan. Selalu berfikir positif dan berbaik sangka terhadap Tuhan. itu yang akan membuatmu ikhlas pada setiap kejadian. 

Jika dirimu merasa bersalah, akuilah dan jangan segan-segan untuk meminta maaf pada dirimu sendiri juga terhadap orang yang t'lah kau sakiti. singkirkan ego untuk menang. itu yang akan membuat dirimu tenang menjalani hidupmu ke depan. meski terkadang merasa sakit karena tidak bisa menjelaskan apa yang kau rasakan, tapi cukup melihat orang yang ada didepanmu tersenyum itu akan membuatmu bahagia.

Wednesday, December 15, 2010

How to Protect Your Business IDEA?

Think you've got a million-dollar invention on your hands and worried someone will steal it? How to protect your business idea.


It happens to almost every aspiring entrepreneur. You have a brilliant idea for a groundbreaking business, an innovative product or a better-than-the-competition service. You're daydreaming about becoming the next Bill Gates or Ron Popeil, and suddenly it hits you -- "What if I tell people about this idea and someone steals it?"

This is a problem because, eventually, you have to tell somebody about it. To get your idea off the ground, you need vendors, investors, employees and maybe a partner or at least a mentor. So how do you market your idea to the masses without having someone rip you off? Here are five things you need to know.

1

1.  Yes, you can get a patent.

But you probably shouldn't waste your time right now. After all, you can't patent or copyright an idea. If your idea is tangible -- say you've designed a new way to cook eggs and you have a blueprint for your egg cooker -- you can patent that design. Chris Stamos, a patent attorney and partner with the international law firm Goodwin Procter, explains it the way he would if the Wright Brothers had been his clients back in the 1890s. "Basically, you have to have invented something," he says. "It's not enough to say, for example, 'Gee, it would be great to fly and go from place to place.' An idea is an invitation to invent, but until you actually figure out if you can make a wing with an airfoil design and put it with an engine and get lift, then you shouldn't be thinking about getting a patent."

2.  Patents cost money.

If you think you're at the patent stage, the U.S. Patent and Trademark Office has a great website with all of the information you need. But remember, patent fees can range from the low hundreds to low thousands of dollars. The process isn't something you go through on a whim. "Patents have filing fees and maintenance fees over the life of the patent," says John Reddish, a Drexel Hill, Pa.-based business consultant. "Patent defense is extra and can cost into the mega-bucks. Most patents generally don't generate enough profit margin to justify these fees. Moreover, once filed, any competitor knows where to begin to 'get around' the patent. In short, it better be worth it."

3.   Consider a non-disclosure agreement.

If you really feel you're onto something new and want to discuss it with some people, and you want to protect your idea from being stolen, Stamos suggests having them sign anon-disclosure agreement. True, some people might bristle at the idea ("Don't you trust me?"), but Stamos says that "business folk realize there's value in that invention, and there's only value if you own and protect your idea." He says a non-disclosure agreement is a good way "to test drive the idea." Keep in mind, however, that your idea better be pretty unique or compelling. If you have someone go through the trouble of signing a non-disclosure agreement, and then you lay it on them that you have an idea for a restaurant that sounds like any other restaurant out there, you probably won't be taken too seriously thereafter.

4.   Mark your territory.

"I deal with this problem on a weekly basis," says Chicago-based attorney Steven J. Thayer. "The dilemma is that the entrepreneur is excited about his new idea and wants to tell everybody about it, but at the same time, doesn't want anybody to run off with it." He suggests putting a "CONFIDENTIAL" stamp on anything you have down on paper related to your idea, "so you can claim ownership to your work. You can also add copyright symbols, like '© 2010 Steven J. Thayer' and trademark claims, 'TM,' to logos, which help establish that you are claiming copyright and trademark protection to your works. This may legally prevent someone from making a physical copy of a business plan or summary of your idea."


This said, just so there's no confusion, copyrighting does not, according to the U.S. Copyright Office, actually protect your idea. The website's FAQ page says, "Ideas and discoveries and not protected by the copyright law, although the way in which they are expressed may be." (Yes, it's very confusing.)


In any case, putting copyright symbols by your business plan or logo is a good idea even if you aren't sure you'll ever go through the trouble of copyrighting or trademarking your idea. It's like when homeowners put a sticker on their window saying they have a securitysystem even when they don't. A burglar knows it might just be a sticker with no actual alarm system rigged to the house, but they probably won't want to take the chance. Same goes for unethical businesspeople thinking about taking your idea. If they see that copyright symbol next to your work, they know you may not have actually gone to the trouble of registering at the U.S. Copyright Office, but probably won't take the chance of trying to rip you off.

5.   Stop worrying.

Scott Fox, an online business coach and founder of ClickMillionaires.com, says ideas alone are not worth that much -- it's how they are implemented. "Get over yourself and get on with the business," he says. "What makes the difference for successful businesses is not the idea alone. Today, the Internet's free worldwide communication means that ideas are instantly accessible and potentially infinitely copyable, too. It's the implementation of the idea, a commitment to delivering the products, services or information on a daily basis, that makes the difference. You can spend your time and money investing in legalinsurance like patents, trademarks and copyrights -- or you can get out there and build an audience of paying customers. The latter will make you far more money than the former."


Another way to look at it: Most professionals are indeed professionals, not crooks. It takes a lot of energy to run a business, and there's no guarantee that any business will be successful. If you have an idea for a product, service or business, odds are, you also have the passion, energy, and smarts to figure out how to make it profitable. For most time-starved, overworked people, ethics notwithstanding, the idea of stealing your idea will sound like way too much work.


Geoff Williams is a time-starved, overworked freelance journalist. He is a regular presence at AOL Small Business and is the co-author of the book Living Well with Bad Credit.

Sunday, December 12, 2010

Sami Yusuf - Asma Allah 2



uga

YA ALLAH... hamba Mu ini terlalu mencintaiMu..





Subhanallah.. Ya Allah, segala keindahan ini adalah milikMu..
Alhamdulillah.. hambaMu yg kerdil ini, di kurniakan ketenangan apabila mendengar suratan namamu.. Syukur dengan kehadiran irama2 indah ini, hambaMu yang terlalu banyak melahirkan dosa ini, masih mampu mengingatimu.. walau dalam keadaan yang serba kekuranagn, hambaMu ini masih percaya.. Segala yang di turunkan olehMu buat kami, adalah yang terbaik untuk kami..


Semoga sahaja kita semua di kurniakan taufiq dan hidayah.. Dan semoga juga akan Allah bimbing kehidupan kita agar terus bertapak di atas landasanNya yang lurus..


Salam Hijrah.. Selamat menunaikan solat Zohor..






Assalamualaikum..

Tuesday, December 7, 2010

Risalah Jutawan

Risalah Jutawan... 
Yang tertulis di bawah adalah kata-kata azimat Tan Sri Syed Mokhtar Al-Bukhary


BAGAIMANA sumbangan sosialnya bermula – Bila mana ibunya menyuruh memberikan sebahagian elaun (RM750.00) pertamanya sebagai pengarah syarikat beras kepada jiran yang susah. Sebahagian lagi (RM750.00) ibunya simpan. Selain itu, ibunya juga menyuruh beliau menghantar lampu kerosen ke surau-surau untuk menerangi kegiatan sepanjang malam bulan Ramadhan. Dari situ bermulalah pembentukan peribadi dan pemikiran Syed Mokhtar yang kita kenali hari ini.
1. Ada sebab kenapa saya bekerja seperti tiada hari esok. Agenda sosial dan kerja-kerja kemasyarakatan itulah antara sebabnya. Saya mahu meninggalkan warisan untuk anak bangsa yang kekal berpanjangan.
2. (Berkenaan know who) Bangsa lain tak mengapa tapi orang Melayu kena berdamping dengan orang politik sedikit-sedikit. Tapi masalahnya kita tidak mahu melalui kesusahan; banyak yang mahu senang dengan mendampingi orang politik semata-mata.
3. Tiada apa-apa rahsia. Saya ini hamba Allah biasa, budak dangau macam saudara semua juga. Tuhan jadikan manusia ini sama sahaja. Proses kematangan saya yang membezakannya. Saya percaya sesiapa pun boleh menjadi apa sahaja asalkan mereka berusaha dengan tekun. Tetapi tentulah ia memakan masa. Tiada jalan singkat.
4. Saya mengenali kekuatan dan kelemahan saya. Apa yang tidak mampu buat saya akan minta orang lain tengok-tengokkan. Saya melalui jalan yang susah tapi itulah jalan yang kekal.
5. Kita perlu menggunakan kepakaran mereka (bangsa Cina) kerana mereka jauh lebih maju dan mahir daripada kita. Apa yang kita kurang faham kita berkongsi dengan tujuan untuk belajar dengan mereka. Apabila sudah faham baru kita boleh menjaga kepentingan kita.
6. Saya sedih melihat sistem sekolah pondok di Kedah. Saya ada cita-cita mahu memodenkan sekolah pondok. Kita kena maju.
7. Saya terlibat dalam perniagaan ini kerana saya tiada pilihan lain.
8. Untuk memajukan perniagaan, memang kena banyak sabar dan kuat berusaha.
9. Tidak ada jalan singkat. Saya belajar tentang perniagaan ini sejak kecil lagi dan saya juga biasa kena tipu.
10. Saya pun suka kemewahan. Saya pun suka tengok dunia, ke Tokyo, New York dan London. Saya pun suka pakai baju elok. Tapi kita hendak bermewah setakat mana, hendak pakai baju banyak mana, hendak tidur dalam berapa rumah satu malam, hendak makan pun sampai larat mana?
11. Dalam hidup ini kita sebenarnya tidak ada status; ada masa diatas, ada masa di bawah.
12. Ketika Allah memberikan kemewahan, kita kena turun ke bawah, tengok mana-mana yang boleh dibantu. Allah beri rezeki melalui kita untuk kita tolong orang lain. Rezeki itu bila-bila masa dia boleh ambil balik. Jika ada orang korporat Melayu yang tidak mahu turun ke bawah mungkin kerana bayangan duit itu lebih kuat daripada yang lain.
13. Korporat Cina turun ke bawah membantu. Orang Cina ada pelbagai persatuan. Kita tidak ada; kalau ada pun berpecah. Orang Melayu kita tidak mahu bekerjasama kerana perasaan dengki menguasai diri. Sudahlah tak mahu berusaha, apabila orang lain berusaha mereka marah.
14. Rezeki yang ada itu sebenarnya untuk orang lain. Memang dari segi hukum pun begitu. Kita kena keluar zakat dan fitrah. Tetapi zakat fitrah banyak mana sangat. Islam agama yang adil; ia minta sedikit saja. Oleh itu, kalau ada duit yang lebih ia seharusnya dibelanjakan dengan baik.
15. Saya tak kisah kalau saya tak buat semua ini. Saya boleh tak buat apa-apa dan balik ke Alor Star. Tetapi saya rasa hidup ini sia-sia. Orang Kedah kata kalau mati nanti mata tidak tutup rapat kerana tanggungjawab depan mata kita tidak buat. Orang lain ambil kekayaan kita, ambil hak kita dan pergunakan kita, kita masih tidak buat apa-apa !
16. Saya ada emotional attachment kepada agama, bangsa dan ummah. Saya bukan individualistik. Diri saya tidak penting. Pangkat dan gelaran ini kepada saya tidak mustahak.
17. Saya sedih media tonjolkan saya begini. Saya malu kerana orang Cina kaya beratus-ratus kali ganda daripada saya. Tapi saya tahu orang Melayu kalau hendak berjaya kena kerja kuat tidak kira siang malam. Kita ada kekuatan yang Tuhan beri melebihi daripada bangsa lain. Tetapi untuk maju kita perlu berusaha.
18. Saya asal daripada tidak ada apa-apa. Apa yang saya tidak tahu saya belajar, minta tolong daripada orang. Saya tidak malu. Saya bukannya mencuri. Saya usaha sendiri. Sikap pemalas dan pemalu ini yang orang Melayu kena atasi. Kita kena berani kerana benar. Apabila kita dapat keuntungan dan rezeki lebih, bolehlah kita menolong orang.
19. Kaya itu bukanlah kepada diri sendiri. Kaya itu adalah kepada kumpulan perniagaan ini, kepada bangsa dan kepada orang ramai. Saya hanya memegangnya untuk sementara sahaja.
20. Saya tiada keinginan untuk menyimpan kekayaan ini untuk anak dan isteri. Duit ini tidak akan kekal. Saya percaya hanya perkara yang baik yang kita lakukan akan kekal. Bukan duit yang akan melindungi saya nanti tapi apa yang saya lakukan sekarang.
21. Saya perlu terus mencari peluang dan perniagaan lain supaya kita terus dapat bantu orang lain mengembangkan diri masing-masing. Saya bukan buat semua ini untuk diri saya semata-mata.
22. Ada juga yang saya usaha tapi tak dapat dan orang tak tahu. Apa yang saya dapat itu yang jadi masalah kononnya Syed Mokhtar sapu semua. Bangsa lain memegang pelbagai kepentingan dalam ekonomi, siapa pun tak kata apa. Ini masalah orang Melayu. Di kampung orang Melayu berpecah kerana politik, di bandar berpecah kerana ini (wang).
23. Saya percaya kalau rezeki itu Allah beri kepada saya ia bukan untuk saya tetapi untuk orang ramai juga. Orang tidak tahu banyak syarikat yang saya ada ini gagal dan tidak maju kepada saya tetapi orang tidak tahu.
24. Banyak orang percaya bahawa dia mesti ada RM10 juta atau RM20 juta dalam tangan baru hidup boleh selamat. Ini yang menyebabkan mereka hanyut daripada menolong orang lain. Mereka lebih takutkan diri sendiri. Mereka lupa bahawa kekayaan tidak boleh membantu selama-lamanya.
25. Orang kata saya takda duit tapi banyak hutang. Orang berniaga mana yang tak berhutang. Tapi mesti tahu bagaimana hendak meminjam dan membayarnya semula. Ada cara boleh kita buat. Tapi sebelum berhutang RM100 juta mesti sudah fikir bagaimana hendak membayarnya balik. Mesti ada tanggungjawab. Banyak orang mahu senang tapi tidak ramai yang mahu bertanggungjawab.
26. (Perasaan setiap kali mendapat rezeki). Saya ini kata orang Kedah, lebai kodok bukan lebai pondok. Tapi saya tahu hal-hal asas. Kalau mahu saya minta terus dari Allah. Allah beri manusia akal dan fikiran. Kalau hendak pakai baju dan seluar biarlah padan dengan badan.
27. Kesenangan yang saya perolehi ini datang dengan tanggungjawab (bila pinjam bayar balik dan buat amal jariah). Kalau hendak dibandingkan dengan bangsa lain, perniagaan saya ini tidak ada apa. Tetapi walaupun sedikit tetapi yang sedikit itu ada berkatnya.
28. Saya suka kalau nikmat sedikit yang saya dapat itu orang lain boleh berkongsi sama.
29. Saya kadang-kadang kecewa dan sedih melihat anak orang alim yang sesetengahnya lupa diri setelah mendapat kekayaan. Saya pun sama seperti orang lain suka hendak ke luar negara tetapi kita tidak boleh lupa kubur kita dan asal usul kita. Di kampung kita mungkin ada jiran-jiran yang perlukan bantuan.
30. ..kalau tidak mungkin saya sudah ke Haatyai dan jadi nakal. Saya manusia yang banyak buat kesilapan. Tetapi saya insaf, beristighfar dan jalan lagi. Sejak awal saya ada kesedaran mahu mengekalkan hak kita sebagai orang Melayu.
31. Saya kata kepada diri sendiri kalau kerana itu saya terpaksa bersusah sedikit pun tidak mengapa.
32. Kekayaan ini Tuhan beri kepada saya untuk saya menolong orang lain pula. Saya percaya kepada keberkatan rezeki. Hari ini kita tolong orang, esok lusa orang akan tolong kita pula dengan cara yang lain.
33. Kalaupun tidak sanggup tunggu 34 tahun seperti saya berilah sedikit masa untuk faham selok belok perniagaan, Insya Allah boleh maju.
34. Kita jangan cepat putus asa. Putus asa boleh tapi kena cepat-cepat kuatkan semula semangat untuk bangkit balik. Jangan jadikan agama hanya satu tempat untuk kita bergantung apabila kita susah. Tanggungjawab ibadah adalah tugas seharian.
35. Lifestyle ? Saya tidak ada lifestyle yang kena masuk kelab sana dan sini. Tapi tak semestinya saya tidak boleh turun ke kelab. Orang Melayu kalau hendak ke depan mesti ada cara hidup yang fleksibel, boleh naik dan turun.
36. Lifestyle ini sebenarnya satu penyakit. Saya biasa pakai Mercedes tapi sekarang saya pakai Proton Perdana untuk sokong kereta nasional. Kereta itu pun cukup untuk bawa saya ke mana-mana.
37. Tiada sebab orang kenapa Melayu tidak boleh maju. Ini saya berani perang dengan sesiapa pun. Orang Melayu boleh maju. Kalau saudara jadi wartawan saudara kena tanam semangat suatu hari nanti mahu ambil alih akhbar ini. Tidak ada sebab kenapa ia tidak boleh berlaku.
38. Kejayaan dan kelemahan orang Melayu bukan disebabkan oleh bangsa kita dan agama kita. Ia berkait dengan sikap dan cara kita berfikir. Gigih, tekun dan tidak mudah putus asa merupakan kunci kejayaan kita. Tapi perkara ini kurang wujud dalam cara orang Melayu berfikir.
39. Tuhan memberi peluang kepada siapa saja yang bekerja kuat. Apa yang ada pada saya ini hanya usaha. Kalau anak dangau macam saya boleh, tidak ada sebab orang lain terutama mereka yang dari pekan tidak boleh.
40. Kita tidak usahlah selalu mengulang-ulang perkara yang boleh memberikan kesan psikologi negatif kepada orang Melayu (kereta dan rumah besar). Kita kena kurangkan bercakap tentang kereta besar dan rumah besar. Sesiapa pun mahu pakai kereta mewah tapi bukan itu matlamatnya.
41. Orang Melayu sebenarnya kena membantu diri sendiri, kena bekerja keras dan fokus.
42. Sikap merendah diri perlu sentiasa ada dalam diri seseorang walau setinggi mana pun kejayaan dicapai.
43. Apa yang saya buat ini (kerja-kerja sosial) semuanya bermula daripada didikan orang tua saya sendiri.
44. Saya sendiri berhutang sambil berniaga dan buat sumbangan amal jariah. Saya tak mahu tunggu hutang habis baru hendak buat semua ini. Saya takut kalau hutang habis saya pun mati dan apa pun tak sempat saya buat.
45. Saya biasa saja. Hidup saya tidak berubah, dari dulu beginilah. Saya terima apa saja nikmat yang diberikan oleh Allah. Tidak ada segelas air, ada setengah gelas pun saya bersyukur.
46. Kalau kerana sedikit bantuan itu mereka lulus peperiksaan dan hidup mereka menjadi lebih baik, saya sudah gembira. Saya tidak boleh buat banyak. Alhamdulillah, lebih baik buat sedikit daripada tidak buat langsung.
47. Saya tiada minat untuk beli kapal layar atau kapal terbang. Saya fikir kalau saya beli sesuatu biarlah orang ramai boleh pakai. Saya suka kalau saya beli sesuatu yang mahal, biarlah orang ramai boleh pakai.
48. Saya gembira dapat membantu. Saya mahu orang lain merasai (kesenangan) apa yang saya pernah rasa. Saya tahu bagaimana perasaanya. Saya kata kepada diri saya, apa yang saya dapat saya mesti beri orang lain merasainya sama. Jangan beri kurang, lebih tak mengapa. Itu yang membuat hati saya seronok.
49. Saya rasa saya ingin menyumbang lebih daripada ini. Saya kata kepada kawan-kawan ini baru warm-up saja; kita belum berjalan lagi. Saya rasa kita terlalu banyak ketinggalan.

Monday, December 6, 2010

Tan Sri Mokhtar Al-Bukhary Tokoh idola Kembara Hijrah Resources

Beliau... 
terkenal sebagai
Seorang Hartawan Negara, 
Seorang billionaire di Malaysia..


Berikut adalah sedikit sebanyak yang saya tahu mengenai beliau.. 


Pada tahun 2010,
Beliau...


Berumur - 53 tahun 


Latar belakang Asas-Pendidikan - SPM
-Mula berniaga - 19 tahun (jual beli lembu dan kerbau)
-Kekayaan -RM1,870 Juta : 1.8 Billion
-Ke 7 terkaya di Malaysia
-Ke 32 terkaya di Asia

Tan Sri Mokhtar Al-Bukhary di kenali sebagai Jutawan yang banyak melakukan amal kebajikan dan menyumbangkan kekayaannya kepada masyarakat yang susah tanpa membilang kaum, bangsa dan agama. 
Beliau adalah mentor kepada bakal-bakal jutawan Malaysia dan merupakan idola kepada saya.. 


Tan Sri, minta diizinkan untuk saya bentangkan sedikit sebanyak mengenai dirimu.. Kerana dirimu adalah idolaku.. 

Latar belakang kehidupan

Tan Sri Syed Mokhtar dilahirkan di Alor Setar, Kedah pada tahun 1951. Keluarganya berasal dari Hadhramaut, Yemen. Sebelum mengambil keputusan menetap di Kedah, bapanya mengembara hingga ke Asia Tengah untuk berniaga. Seterusnya, bapanya ke Thailand. Pada pertengahan tahun 40-an, barulah bapa Tan Sri Syed Mokhtar mengambil keputusan menetap di Alor Setar, Kedah. Pada tahun 1946, bapanya mendirikan rumah tangga.

Tan Sri Syed Mokhtar mempunyai tujuh orang adik beradik dan dia adalah anak yang ketiga। Tan Sri Syed Mokhtar hidup dalam keadaan yang serba kekurangan hinggakan rumah kayunya yang terletak di Kampung Hutan Keriang tidak mempunyai katil, meja mahupun kerusi. Ini menyebabkan beliau susah hendak menelaah.

Walaupun demikian, setiap yang berlaku itu pasti ada hikmahnya। Keadaan itu juga mendorong beliau supaya memulakan kelas tuisyen percuma sebagai salah satu program kebajikan di bawah Yayasan al-Bukhary yang ditubuhkannya bagi menyumbang ke arah kebajikan. Kini, seramai 15,000 orang pelajar mendapat faedah daripada program tuisyen itu.


Pendidikan 

Tan Sri Syed Mokhtar memulakan persekolahannya di Alor Setar tetapi apabila beliau berusia 9 tahun, beliau dihantar tinggal bersama-sama dengan bapa saudaranya, Syed Omar di Johor Bahru. Beliau berada di situ dari darjah empat hinggalah ke tingkatan dua. Tan Sri Syed Mokhtar kemudiannya kembali ke kampung halamannya di Alor Setar dan menyambung persekolahannya hingga ke tingkatan lima di Sekolah Saint Micheal's.

Sebenarnya, Tan Sri Syed Mokhtar bukanlah orang yang berpendidikan tinggi. Beliau tidak pernah belajar hingga ke peringkat universiti. Namun, ini tidak bermakna beliau seorang yang tidak berilmu. Kebanyakan ilmunya diperoleh melalui pengalaman secara langsung apabila beliau bergiat dalam dunia perniagaan sejak kecil lagi.


Membantu keluarga

Disebabkan keadaan keluarganya yang kurang berkemampuan, Tan Sri Syed Mokhtar membantu ibunya menanam sayur-sayuran bagi menampung pendapatan keluarga. Mereka menjualnya di pasar di Jalan Telok Wan Jah. Beliau juga menjual roti canai di pasar yang sama.

Semasa waktu rehat di sekolah pula, ayahnya akan menemuinya di sekolah dan memintanya membuat simpan kira। Selepas waktu sekolah, Tan Sri Syed Mokhtar membantu menggembala haiwan peliharaan bapanya di pusat kuarantin berdekatan dengan stesen kereta api Alor Setar. Beliau banyak menimba ilmu dan pengalaman semasa melakukan kerja-kerja itu.


Mula berniaga

Pada tahun 1970-an, perniagaan binatang ternakan bapanya mengalami kemerosotan ekoran tercetusnya wabak kaki dan mulut. Wabak itu merebak ke seluruh Selatan Thailand, Kedah dan Perlis. Semua binatang ternakannya mati begitu sahaja. Sejak itu, Tan Sri Syed Mokhtar mengambil alih perniagaan bapanya dan membuat keputusan untuk tidak lagi melibatkan diri dalam bidang penternakan. Beliau mula menjual daging secara kecil-kecilan.

Sebenarnya, Beliau pergi dari pekan ke pekan di sekitar Alor Setar bagi membeli daging yang tidak terjual. Beliau kemudiannya membungkus daging itu bersama ais dan menjualnya kembali kepada peniaga Bumiputera dan restoran-restoran di sekitar Alor Setar. Beliau berjaya dalam perniagaan itu. Kejayaan itu menambahkan keyakinan beliau bagi memajukan diri dalam dunia perniagaan.

Daripada perniagaan menjual daging, beliau beralih pula kepada perniagaan pengangkutan. Pada tahun 1972, beliau berjaya mendapat permit bagi empat buah lori Kelas A. Beliau mendapat bantuan pinjaman sebanyak RM110,000 daripada pihak MARA yang digunakannya bagi membeli dua buah lori Mercedes 911LS.

Sebenarnya, seorang peniaga Cina menawarkan sejumlah wang bagi baki dua permit yang tidak digunakannya। Tan Sri Syed Mokhtar enggan dan menyerahkan permit itu kembali kepada MARA. Selepas membeli dua buah lori itu, Tan Sri Syed membuka syarikat pengangkutan yang dinamakan Syarikat Pengangkutan Sentosa dan melantik kerani Cina sebagai pengurus syarikatnya itu.

Tan Sri Syed Mokhtar menggunakan lori-lorinya bagi memulakan perniagaan beras. Syarikat Kenderaan Sentosa masih wujud sehingga ke hari ini dan memiliki lebih daripada 40 buah lori.


Menubuhkan syarikat

Pada tahun 1974, Tan Sri Syed Mokhtar membeli rumah kedainya yang pertama di Jalan Telok Wan Jah di bawah perjanjian sewa beli dengan UDA atau Perbadanan Kemajuan Bandar.

Seterusnya, pada tahun 1975, beliau menubuhkan Syarikat Shah dan memohon lesen perdagangan beras daripada Lembaga Padi Negara yang kini dikenali sebagai Bernas. Tuah ayam nampak di kaki, tuah manusia siapa yang tahu. Dia berjaya mendapat kontrak bagi membekalkan beras ke pihak FELDA, MARA Senama, Pernas Edar dan juga Sergam Sdn. Bhd., iaitu anak syarikat Perbadanan Kemajuan Ekonomi Negeri Johor.

Selepas berjaya dengan Syarikat Shah, beliau menubuhkan syarikat usaha sama dengan dua orang peniaga Cina, iaitu Ng Ghiak Gee dan Chua Chong Tan। Ghiak Gee adalah pedagang beras manakala Chong Tan pula pengilang beras.

Dalam syarikat usaha sama itu, Tan Sri Syed Mokhtar memegang 52 peratus kepentingan manakala Ghiak Gee dan Chong Tan masing-masing 32 peratus dan 16 peratus. Perniagaan usaha sama yang diberi nama Bukhary Sdn. Bhd. itu memulakan operasinya pada 15 Julai 1976, di pejabatnya di Jalan Telok Wan Jah.


Perniagaan terus berkembang

Daripada beras, beliau kemudiannya mengembangkan perniagaannya kepada komoditi lain, iaitu gula. Ini masih dijalankan sehingga ke hari ini melalui Bukhary Sdn. Bhd. Pendapatan tahunan Bukhary Sdn. Bhd. kini mencecah RM250 juta.

Setahun selepas Bukhary Sdn. Bhd. memulakan operasinya, beliau menubuhkan Bukhary (KL) Sdn. Bhd. pada tahun 1977. Syarikat itu ditubuhkan khas bagi mendapatkan kontrak kerajaan yang pada masa itu banyak ditawarkan kepada usahawan Bumiputera. Operasi Bukhary (KL) Sdn. Bhd. dijalankan di rumah kedai empat tingkat di Jalan Pahang yang juga dibeli melalui perjanjian sewa beli dengan UDA. Usahanya membuahkan hasil lagi.

Tan Sri Syed Mokhtar diberikan kontrak bagi membekalkan beras, teh, tepung coklat, tepung susu dan juga minyak sapi kepada kerajaan। Bahagian bawah pejabatnya diubah suai menjadi pusat pembungkusan.

Apabila beliau mendapat kontrak pembekalan itu, Tan Sri Syed Mokhtar menubuhkan Susu Mas Sdn। Bhd. pada tahun 1979. Syarikat itu juga adalah syarikat usaha sama di antara dirinya yang memegang 51 peratus kepentingan dengan New Zealand Milk Products yang memegang saham selebihnya. Produk Susu Mas Sdn. Bhd. dipasarkan di bawah jenama Fernleaf dan Anchor.

Pada pertengahan tahun 80-an, Tan Sri Syed Mokhtar menjual kepentingannya dalam Susu Mas Sdn। Bhd. ekoran kemelesetan ekonomi.

Pada tahun 1978, beliau dijemput menyertai delegasi perdagangan ke Ekspo Perdagangan Canton, China. Semasa berada di China, Tan Sri Syed Mokhtar menjalankan sistem barter, iaitu menukarkan kokonya dengan teh dari China. Cuma bezanya sistem barter zaman sekarang dijalankan secara besar-besaran atau pukal. Contohnya, menukarkan 1 tan minyak sawit dengan 1 tan minyak mentah.


Perniagaan pakaian

Selepas mengembangkan perniagaannya bermula daripada bidang komoditi ke pengangkutan, pembungkusan dan barter, beliau kemudiannya melangkah kepada sektor pembuatan। Ini ekoran kejayaannya mendapat kontrak membuat pakaian seragam tentera bagi pihak Kementerian Pertahanan. Kontrak itu adalah bagi membekalkan pihak tentera dengan 120,000 pasang kasut dan 330,000 pasang pakaian seragam. Apabila berjaya mendapat kontrak itu, beliau mula mencari pembekal. Pada mulanya, beliau membeli secara terus daripada pengilang.

Selepas membeli daripada pengilang, beliau kemudiannya membuat keputusan menubuhkan dua buah syarikat, iaitu Amtek Holdings bagi mengeluarkan kasut dan Oriental Garments Uniform Division bagi mengeluarkan pakaian। Oriental Garments Uniform Division adalah syarikat usaha sama dengan Oriental Garment yang berpusat di Seberang Prai.

Apabila Amtek Holdings disenaraikan di Papan Kedua Bursa Saham Kuala Lumpur pada tahun 1998, beliau menggunakan wang penyenaraian yang diperolehnya bagi membeli Spark Manshop dan hak bagi mengeluarkan dan memasarkan pakaian berjenama Crocodile. Kini, anak syarikat Amtek Holdings mengeluarkan kasut tentera (Amtek Shoes) dan pakaian berjenama Lee Coopers dan Lois (Amtek Garments Sdn. Bhd.) bagi pasaran eksport.


Perniagaan perkapalan

Tidak cukup dengan perniagaan pakaian, beliau juga bergiat dalam perniagaan perkapalan। Beliau menubuhkan Bukhari Shipping dan mendaftarkannya dengan pihak Perbendaharaan. Bukhari Shipping bertindak sebagai broker kapal di bawah polisi CABOTAGE. Melalui Bukhari Shipping, Tan Sri Syed Mokhtar membeli sebuah kapal buatan Jerman yang berusia 28 tahun pada harga USD1 juta.

Kapal yang diberi nama Angsa Mas itu digunakan bagi mengangkut beras dari Thailand ke Sabah dan Sarawak। Walau bagaimanapun, perniagaan itu mengalami kerugian yang menyebabkan beliau terpaksa menjual kapalnya pada harga USD600,000, iaitu rugi sebanyak USD400,000 (USD1 juta - USD600,000).

Pada masa yang sama, beliau mula mem*sensored*tkan diri dalam sektor pembangunan hartanah। Beliau membeli beberapa bidang tanah di Alor Setar dan memulakan beberapa projek perumahan di bawah syarikat Bukhary Development.


Penglibatan dalam projek penswastaan

Beliau terlibat dalam projek penswastaan Johor Port Sdn। Bhd. dan Johor Tenggara Oil Palm Sdn.Bhd. Beliau membeli Johor Port melalui tender pada harga RM330 juta. Johor Tenggara Oil Palm Sdn. Bhd. pula dibelinya pada harga RM135 juta. Melalui Johor Port Sdn. Bhd., beliau menjayakan projek Pelabuhan Tanjung Pelepas.

Kini, Pelabuhan Tanjung Pelepas semakin maju hingga mereka berjaya meyakinkan dua buah syarikat perkapalan antarabangsa, iaitu Maersk Sealand dari Denmark dan Evergreen Marine dari Taiwan supaya berpindah dari Pelabuhan Singapura ke Pelabuhan Tanjung Pelepas।

Projek penswastaan ketiganya adalah penswastaan air yang mana beliau menubuhkan Equiventure Sdn। Bhd., iaitu syarikat usaha sama di antara syarikatnya, Kembangan Dinamik dan Pilecon Bhd. serta syarikat Perancis, Oneo. Pegangan Kembangan Dinamik dalam syarikat itu adalah sebanyak 49 peratus.


Kepentingan 

Beliau membeli MMC Corporation, iaitu syarikat kejuruteraan pada harga RM3 sesaham daripada Permodalan Nasional Berhad (PNB)। Tan Sri Syed Mokhtar juga memiliki 22.7 peratus pegangan dalam Malakoff Berhad, iaitu syarikat pembekalan elektrik dan 20 peratus pegangan dalam IJM Corporation Berhad di mana perniagaan utamanya adalah pembuatan.

Selain itu, beliau memiliki 18 peratus pegangan dalam Bernas yang terlibat dalam perdagangan beras dan 32 peratus pegangan dalam Pernas International Holdings Berhad, iaitu konglomerat yang terlibat dalam banyak sektor perniagaan। Manakala 18।7 peratus pegangan dalam Fiamma Holdings Berhad, syarikat pemasaran dan pengedaran barangan elektronik serta 100 peratus kepentingan dalam MPH, iaitu syarikat peruncitan dan pengedaran buku.




Objektif penubuhan Yayasan al-Bukhary

Yayasan al-Bukhary ditubuhkan pada Mac 1996 sebagai badan kebajikan yang berperanan membantu golongan miskin, menyokong perkembangan seni dan budaya Islam dan juga menggalakkan persefahaman antara peradaban। Antara objektif utama Yayasan al-Bukhary adalah menggalakkan persaudaraan sesama Islam. Yayasan ini terdiri daripada dua buah bahagian. Satu bahagian menjalankan kerja-kerja kebajikan manakala satu bahagian lagi menguruskan penyaluran dana daripada setiap syarikat yang mana Tan Sri Syed Mokhtar ada kepentingan di dalamnya.

Sehingga kini, Yayasan al-Bukhary membelanjakan lebih RM300 juta bagi aktiviti keagamaan, kebudayaan dan pendidikan। Selain itu juga, Yayasan al-Bukhary hanya membiayai pelajar miskin. Antara inisiatif yang dilakukan adalah membiayai pelajar Muslim miskin dari serata ASEAN supaya belajar di Malaysia.


Projek-projek utama Yayasan al-Bukhary

Antara projek terbesar yang sedang dijalankan adalah pembinaan Kompleks al-Bukhary yang bernilai RM400 juta di Kedah yang dijangka siap pada akhir tahun 2004। Kompleks itu kelak memainkan peranan sebagai kompleks yang lengkap dengan pelbagai kemudahan seperti masjid, pusat perubatan, pusat komuniti, rumah anak yatim, akademi khas bagi warga tua dan pusat pengajian tinggi.

Antara projek besar yang disiapkan adalah Muzium Kesenian Islam Malaysia di Kuala Lumpur yang bernilai RM100 juta। Muzium empat tingkat itu adalah muzium pertama di rantau Asia Pasifik yang memaparkan hasil seni Islam. Yayasan al-Bukhary juga membina 12 buah masjid di serata negara.



Sumbangan dalam bidang pendidikan

Pada tahun 2000, Yayasan al-Bukhary mendermakan sejumlah RM7.75 juta kepada Oxford Centre for Islamic Studies, iaitu pusat pengajian Islam yang terkenal di serata dunia. Yayasan al-Bukhary juga kini sedang membantu Institut Pembangunan Pendidikan Maju (MIED) dalam projek bagi mengasaskan Institut Perubatan, Sains dan Teknologi Asia (AIMST) di Sungai Petani, Kedah.

Selain itu, Yayasan al-Bukhary juga sering mengadakan dialog peradaban bagi menggalakkan toleransi dan persefahaman antara masyarakat berbilang agama dan kepercayaan.

Penglibatan Yayasan al-Bukhary dalam projek yang dimulakan oleh bukan Islam juga terserlah. Walaupun Yayasan al-Bukhary lebih menekankan kepada projek kebajikan yang bercirikan Islam, ia tetap menyumbang kepada projek yang dijalankan oleh organisasi bukan Islam. Contohnya, Yayasan al-Bukhary menyumbang sebanyak RM satu juta bagi Projek Langkawi, iaitu projek yang dimulakan oleh MCA bagi mengumpul dana bagi menjalankan projek pendidikan di luar bandar dan juga memberi biasiswa kepada para pelajar yang kurang mampu.

Tan Sri Syed adalah usahawan Bumiputera yang terkaya di Malaysia dengan kekayaan yang bernilai RM1.84bilion..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...